Rabu, 05 Januari 2011

FISIOLOGI TERMOREGULASI


TERMOREGULASI

Termoregulasi adalah proses yang terjadi pada hewan untuk mengatur suhu tubuhnya agar tetap konstan dinamis.
Mekanisme termoregulasi yaitu mengatur keseimbangan antara perolehan panas dengan pelepasan panas. Suhu tubuh hewan dipengaruhi oleh suhu lingkungan luar.
Suhu tubuh hewan
-          Suhu  tubuh ideal yang paling disuka, yaitu suhu ekritik berkisar antara 35- 40o C.
-          Kisaran toleransi termal, yaitu, kisaran suhu yang lebih luas dan dapat diterima hewan.
-          Titik terendah dari kisaran toleransi termal suhu kritis minimum (dibawah titik cocok).
-          Titik tertinggi dari kisaran toleransi termal, suhu kritis maksimum diatas tidak cocok).
Suhu tubuh konstan sangat dibutuhkan karena;
-          Hewan poikiloterm (hewan ektoterm), adalah hewan yang suhu tubuhnya selalu berubah seiring dengan berubahnya suhu lingkungan eksternal
-          Hewan homeoterm (hewan endoderm), adalah hewan yang suhu tubuhnya selalu konstan sekalipun suhu lingkungannya berubah atau suhu tubuh diatur oleh produksi panas yang terjadi dalam tubuh
Kecuali beberapa insecta yang menghasilkan tambahan panas dengan melakukan kontraksi otot yaitu bersifat endotermik sebagian.
Interaksi panas hewan dengan lingkungan akan terjadi interaksi panas yang menguntungkan dan merugikan.
·      Konduksi
Perpindahan atau pergerakkan panas antara dua benda yang saling bersentuhan
Laju aliran panas yaitu benda suhu lebih tinggi dan benda suhu lebih rendah, dipengaruhi oleh:
-          Luas permukaan benda yang saling bersentuhan
-          Perbedaan suhu awal antara kedua benda tersebut
·      Konveksi
Perpindahan panas atau dua  benda yang terjadi melalui zat alir (fluida) yang berrgerak
Proses konveksi:
-          Berlangsung sampai suhu tubuh kembali ke suhu normal
-          Perpindahan panas bisa dipercepat, apabila kecepatan aliaran fluida di sekeliling tubuh ditingkatkan
·      Radiasi
Perpindahan panas antara dua benda yang tidak asling bersentuhan
Frekuensi dan intensitas radiasi
-          Tergantung pada suhu benda yang mengeluarkan radiasi. Semakin tinggi suhu benda yang mengeluarkan radiasi, semakin tinggi pula intensitas radiasinya
-          tubuh hewan (kulit, rambut, dan bulu) menyerap panas radiasi dengan baik
-           
·       Evaporasi
Proses perubahan benda dari fase cair ke pase panas
Evaporasi:
-          Cara penting untuk melepaskan panas tubuh
-          Hewan yang tidak memiliki kelenjar keringat, jika tubuhnya panas, penguapan melalui saluran pernafasan dengan cara  terengah-engah (pada anjing diikuti dengan menjulurkan lidahnya)
-          Jika suhu tubuh meningkat, keringat akan membasahi kulit, selanjutnya keringat akan menyerap kelebihan panas dari tubuh dan mengubahnya menjadi uap, setelah keringat mengering, suhu tubuh pun turun
Termoregulasi pada hewan ektoterm
-          Hewan ektoterm, adalah hewan yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan sekitarnya dan perolehan panas tubuh terjadi pada berbagai sumber panas dilingkungan luar, masalah yang dihadapi tidak sam tergantung pada jenis habitatnya
-          Hewan ektoterm akuatik, jika pada suhu lingkungan akuatik relative stabil maka hewan tidak mengalami permasalahan suhu lingkungan yang rumit sehingga suhu tubuh stabil dan relative sama dengan suhu air.
Adaptasi Hewan Ektoterm terhadap Suhu Sangat Panas dan Sangat Dingin
·      Adaptasi terhadap Suhu Sangat Panas
1.      Meningkatkan laju pendinginan dengan penguapan:
a.       melalui kulit, bagi hewan yang berkulit lembab (cacing dan katak) atau dengan cara berkeringat (untuk hewan yang mempunyai kelenjar keringat)
b.      melalui saluran pernafasan, bagi hewan yang kulitnya tebal dan kedap air (reptil dan insekta)
2.      Mengubah mesin metaboliknya agar bisa bekerja pada suhu tinggi (kadal dan reptil gurun)
·      Adaptasi terhadap Suhu Sangat Dingin
-          meningkatkan konsentrasi osmotik
-          titik beku cairan tubuh dapat diturunkan hingga dibawah 0oC
-          zat terlarut: gula, seperti fruktosa atau derivatnya, dan gliserol (bermanfaat untuk melindungi membran dan enzim dari denaturasi akibat suhu yang sangat dingin
contoh: lalat dari Alaska, Rhabdophaga strobiloides, yang dapat bertahan hingga suhu -60oC
·      Suhu Tubuh Terlalu Tinggi
dilepaskan dengan cara:
a.       Vasodilatasi daerah perifer tubuh
b.      Berkeringat dan terengah-engah
c.       Menurunkan laju metabolisme (misal: menekan   sekresi tiroksin)
Respons perilaku (misal: berendam di air)
·      Suhu Tubuh Terlalu Rendah
cara untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi panas:
a.       Vasokonstriksi
c.       Menggigil (shivering)
d.      Meningkatkan laju metabolisme (dengan   meningkatkan sekresi tiroksin)
e.       Respons perilaku (menghangatkan diri)


·         Invertebrata
Sebagian besar invertebrata mempunyai sedikit control atas suhu tubuhnya, tetapi beberapa di antaranya, menyesuaikan suhu tubuh melalui mekanisme perilaku atau Termoregulasi melibatkan penyesuaian fsiologis dan prilaku
Baik hewan ekotermik maupun endotermik mengatur suhu tubuhnya dengan menggunakan beberapa kombinasi dari empat kategori umum adaptasi.
1.      Penyesuaian laju pertukaran panas antara hewan sekelilingnya. Mekanisme lain yang mengatur pertukaran panas umumnya melibatkan adaptasi system sirkulasi. Jenis adaptasi lain yang mengubah pertukaran panas adalah satu pengaturan arteri dan vena yang disebut sebagai penukaran panas lawan arus. Pertukaran panas melalui lawan-arus sangat penting dalam pengontrolan hilangnya panas pada banyak hewan endotermik.
2.      Pendinginan melalui kehilangan panas evaporatif. Hewan endotermik dan ekotermik terestrial kehilangan melalui pernapasannya dan melalui kulit.
Sebagian besar hewan adalah ekotermik, tetapi hewan endotermik tersebar luas
Amfibia dan Reptilia
Amfibia menghasilkan panas sangat sedikit, dan sebagian besar dari mereka kehilangan panas dengan sangat cepat melalui evaporasi dari permukaan tubuhnya, sehingga hewan tersebut sangat sulit untuk mengontrol suhu tubuh. Adaptasi perilaku memungkinkan amfibia untuk mempertahankan suhu tubuhnya di dalam suatu kisaran yang memuaskan selama sebagian besar waktu, dengan cara berpindah ke lokasi di mana panas matahari tersedia atau ke dalam air.
Reptilia menghangatkan tubuh terutama dengan cara adaptasi perilaku. Reptilian mencari tempat-tempat hangat, mengarahkan diri ke arah sumber panas untuk meningkatkan pengambilan panas dan memperluas permukaan tubuh yang terpapar ke sumber panas. Akan tetapi, reptilia tidak hanya sekedar memaksimalkan pengambilan panas; reptilian berperilaku agar benar-benar dapat mengatur suhu tubuhnya di dalam suatu kisaran tertentu.
·         Ikan
Suhu tubuh pada ikan umumnya berada didalam kisaran 1oc-2oc. panas metabolisme yang di bangkitkan oleh otot renang hilang ke air sekitarnya ketika darah lewat melalui insang dan aorta dorsal besar mengirimkan darah itu secara langsung dari ke arah dalam, yang mendinginkan bagaian dalam tubuh.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar