Rabu, 05 Januari 2011

FISIOLOGI TERMOREGULASI


TERMOREGULASI

Termoregulasi adalah proses yang terjadi pada hewan untuk mengatur suhu tubuhnya agar tetap konstan dinamis.
Mekanisme termoregulasi yaitu mengatur keseimbangan antara perolehan panas dengan pelepasan panas. Suhu tubuh hewan dipengaruhi oleh suhu lingkungan luar.
Suhu tubuh hewan
-          Suhu  tubuh ideal yang paling disuka, yaitu suhu ekritik berkisar antara 35- 40o C.
-          Kisaran toleransi termal, yaitu, kisaran suhu yang lebih luas dan dapat diterima hewan.
-          Titik terendah dari kisaran toleransi termal suhu kritis minimum (dibawah titik cocok).
-          Titik tertinggi dari kisaran toleransi termal, suhu kritis maksimum diatas tidak cocok).
Suhu tubuh konstan sangat dibutuhkan karena;
-          Hewan poikiloterm (hewan ektoterm), adalah hewan yang suhu tubuhnya selalu berubah seiring dengan berubahnya suhu lingkungan eksternal
-          Hewan homeoterm (hewan endoderm), adalah hewan yang suhu tubuhnya selalu konstan sekalipun suhu lingkungannya berubah atau suhu tubuh diatur oleh produksi panas yang terjadi dalam tubuh
Kecuali beberapa insecta yang menghasilkan tambahan panas dengan melakukan kontraksi otot yaitu bersifat endotermik sebagian.
Interaksi panas hewan dengan lingkungan akan terjadi interaksi panas yang menguntungkan dan merugikan.
·      Konduksi
Perpindahan atau pergerakkan panas antara dua benda yang saling bersentuhan
Laju aliran panas yaitu benda suhu lebih tinggi dan benda suhu lebih rendah, dipengaruhi oleh:
-          Luas permukaan benda yang saling bersentuhan
-          Perbedaan suhu awal antara kedua benda tersebut
·      Konveksi
Perpindahan panas atau dua  benda yang terjadi melalui zat alir (fluida) yang berrgerak
Proses konveksi:
-          Berlangsung sampai suhu tubuh kembali ke suhu normal
-          Perpindahan panas bisa dipercepat, apabila kecepatan aliaran fluida di sekeliling tubuh ditingkatkan
·      Radiasi
Perpindahan panas antara dua benda yang tidak asling bersentuhan
Frekuensi dan intensitas radiasi
-          Tergantung pada suhu benda yang mengeluarkan radiasi. Semakin tinggi suhu benda yang mengeluarkan radiasi, semakin tinggi pula intensitas radiasinya
-          tubuh hewan (kulit, rambut, dan bulu) menyerap panas radiasi dengan baik
-           
·       Evaporasi
Proses perubahan benda dari fase cair ke pase panas
Evaporasi:
-          Cara penting untuk melepaskan panas tubuh
-          Hewan yang tidak memiliki kelenjar keringat, jika tubuhnya panas, penguapan melalui saluran pernafasan dengan cara  terengah-engah (pada anjing diikuti dengan menjulurkan lidahnya)
-          Jika suhu tubuh meningkat, keringat akan membasahi kulit, selanjutnya keringat akan menyerap kelebihan panas dari tubuh dan mengubahnya menjadi uap, setelah keringat mengering, suhu tubuh pun turun
Termoregulasi pada hewan ektoterm
-          Hewan ektoterm, adalah hewan yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan sekitarnya dan perolehan panas tubuh terjadi pada berbagai sumber panas dilingkungan luar, masalah yang dihadapi tidak sam tergantung pada jenis habitatnya
-          Hewan ektoterm akuatik, jika pada suhu lingkungan akuatik relative stabil maka hewan tidak mengalami permasalahan suhu lingkungan yang rumit sehingga suhu tubuh stabil dan relative sama dengan suhu air.
Adaptasi Hewan Ektoterm terhadap Suhu Sangat Panas dan Sangat Dingin
·      Adaptasi terhadap Suhu Sangat Panas
1.      Meningkatkan laju pendinginan dengan penguapan:
a.       melalui kulit, bagi hewan yang berkulit lembab (cacing dan katak) atau dengan cara berkeringat (untuk hewan yang mempunyai kelenjar keringat)
b.      melalui saluran pernafasan, bagi hewan yang kulitnya tebal dan kedap air (reptil dan insekta)
2.      Mengubah mesin metaboliknya agar bisa bekerja pada suhu tinggi (kadal dan reptil gurun)
·      Adaptasi terhadap Suhu Sangat Dingin
-          meningkatkan konsentrasi osmotik
-          titik beku cairan tubuh dapat diturunkan hingga dibawah 0oC
-          zat terlarut: gula, seperti fruktosa atau derivatnya, dan gliserol (bermanfaat untuk melindungi membran dan enzim dari denaturasi akibat suhu yang sangat dingin
contoh: lalat dari Alaska, Rhabdophaga strobiloides, yang dapat bertahan hingga suhu -60oC
·      Suhu Tubuh Terlalu Tinggi
dilepaskan dengan cara:
a.       Vasodilatasi daerah perifer tubuh
b.      Berkeringat dan terengah-engah
c.       Menurunkan laju metabolisme (misal: menekan   sekresi tiroksin)
Respons perilaku (misal: berendam di air)
·      Suhu Tubuh Terlalu Rendah
cara untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi panas:
a.       Vasokonstriksi
c.       Menggigil (shivering)
d.      Meningkatkan laju metabolisme (dengan   meningkatkan sekresi tiroksin)
e.       Respons perilaku (menghangatkan diri)


·         Invertebrata
Sebagian besar invertebrata mempunyai sedikit control atas suhu tubuhnya, tetapi beberapa di antaranya, menyesuaikan suhu tubuh melalui mekanisme perilaku atau Termoregulasi melibatkan penyesuaian fsiologis dan prilaku
Baik hewan ekotermik maupun endotermik mengatur suhu tubuhnya dengan menggunakan beberapa kombinasi dari empat kategori umum adaptasi.
1.      Penyesuaian laju pertukaran panas antara hewan sekelilingnya. Mekanisme lain yang mengatur pertukaran panas umumnya melibatkan adaptasi system sirkulasi. Jenis adaptasi lain yang mengubah pertukaran panas adalah satu pengaturan arteri dan vena yang disebut sebagai penukaran panas lawan arus. Pertukaran panas melalui lawan-arus sangat penting dalam pengontrolan hilangnya panas pada banyak hewan endotermik.
2.      Pendinginan melalui kehilangan panas evaporatif. Hewan endotermik dan ekotermik terestrial kehilangan melalui pernapasannya dan melalui kulit.
Sebagian besar hewan adalah ekotermik, tetapi hewan endotermik tersebar luas
Amfibia dan Reptilia
Amfibia menghasilkan panas sangat sedikit, dan sebagian besar dari mereka kehilangan panas dengan sangat cepat melalui evaporasi dari permukaan tubuhnya, sehingga hewan tersebut sangat sulit untuk mengontrol suhu tubuh. Adaptasi perilaku memungkinkan amfibia untuk mempertahankan suhu tubuhnya di dalam suatu kisaran yang memuaskan selama sebagian besar waktu, dengan cara berpindah ke lokasi di mana panas matahari tersedia atau ke dalam air.
Reptilia menghangatkan tubuh terutama dengan cara adaptasi perilaku. Reptilian mencari tempat-tempat hangat, mengarahkan diri ke arah sumber panas untuk meningkatkan pengambilan panas dan memperluas permukaan tubuh yang terpapar ke sumber panas. Akan tetapi, reptilia tidak hanya sekedar memaksimalkan pengambilan panas; reptilian berperilaku agar benar-benar dapat mengatur suhu tubuhnya di dalam suatu kisaran tertentu.
·         Ikan
Suhu tubuh pada ikan umumnya berada didalam kisaran 1oc-2oc. panas metabolisme yang di bangkitkan oleh otot renang hilang ke air sekitarnya ketika darah lewat melalui insang dan aorta dorsal besar mengirimkan darah itu secara langsung dari ke arah dalam, yang mendinginkan bagaian dalam tubuh.














Senin, 27 Desember 2010

Mikrobiologi Fungi

FUNGI

ciri-ciri umum jamur :
jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan,struktur tubuh,pertumbuhan,dan reproduksi.
1. struktur jamur
struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. ada jamur yang satu sel,ada pula multiseluler. tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang dsebut hifa. hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah. hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.
2. cara makan dan habitat jamur
semua jenis jamur bersipat heterotrof. namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. cara untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. oleh karena itu jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada sunstrat yang menyediakan karbohidrat,protein,vitamin, dan senyawa kimia lainnya. semua zat itu dperoleh dari lingkungannya, sebagai mahkluk heterotrof jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
3. cara memperoleh nutrisi
anggota fungi mendapatkan nutrisi melalui 3 cara yaitu:
• saprofit: menguraikan sisa bagian mkhluk mati
• parasit: mengambil nutrisi dari makhluk yang masih hidup
• simbiosis: hidup bersama makhluk hidup lainnya
4. pertumbuhan dan reproduksi
reproduksi jamur bisa secara seksual (generatir) dan aseksual (vegetatif). secara aseksual, jamur menghasilkan spora. spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya, dan biasanya uniseluler. tetapi adapula yang multiseluler. sedangkan secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan kontak konjugasi.
5. klasifikasi
jamur dklasifikasikan berdasarkan cara spora dihasilkan ada 4 kelompok :
• zygomicotina: heterotrof saprofit
tubuh disusun oleh hifa yang tidak bersekat dan miselium.
Reproduksi dilakukan lewat 2 cara: seksual,aseksual
• Ascomicotina: heterotrof saprofit,uniseluler dan multiseluler,reproduksi dilakukan lewat 2 cara:seksual,aseksual
• Basidiomicotina: heterotrof saprofit, multiseluler,reprosuksi dilakukan lewat 2 cara: seksual,aseksual
• Deuteromycetes: hifa bersekat,belum dketahui reproduksi seksualnya,reproduksi seksualnya dimasukan kedalam kelompok ini.
6. peranan fungi/jamur dalam kehidupan sehari-hari
keuntungan:
• sebagai pengurai
• dapat dkonsumsi
• menghasilkan obat-obatan
• dapat meningkatkan kesuburan tanaman

Sabtu, 27 November 2010

FISIOLOGI HEWAN II

1. Fisiologi Reseptor dan Efektor
Reseptor → jenis – jenis rangsang :
• Kemoreseptor
• Termoreseptor
• Mekanoreseptor
• Fotoreseptor
• Magnetoreseptor
• Elektroreseptor
Lokasi rangsang reseptor :
• Interoresptor
• Eksteroreseptor
Struktur : Reseptor saraf dan bukan saraf,Reseptor saraf terdiri dari reseptor sederhana dan rumit.
2. Fisiologi Endokrinologi
Merupakan cabangg ilmu biologi yang membahas tentang Hormon dan aktivitasnya.Adapun pengertian hormon yaitu “satu dari sistem komunikasi utama dalam tubuh meskipun kadarnya hanya dalam jumlah yang sangat kecil namun dapat menjalankan atau menghentikan proses-proses metabolik”,Hormon merupakan senyawa kimia.
Hormon dalam aktivitas kehidupan berperan dalam :
• Perkembangan
• Pertumbuhan
• Peredaran darah
• Denyut Jantung → Semua aktivitasnya bekerjasama dengan sistem saraf.
• Osmoregulasi
• Pergantian kulit
• Reproduksi
• Pengeluaran
• Regenerasi
• Komposisi darah
3. Fisiologi Pencernaan
Bahan makanan masuk kedalam sistem pencernaan (Proses pencernaan),kemudian diserap dan digunakan pad tubuh hewan,Adapun cara memperoleh makanan berdasarkan kemampuan hewan di bagi dalam dua kelompok yaitu : Hewan Heterotrof, Hewan Mesotrof.
4. Fisiologi Sirkulasi
Makanan,Sisa metabolisme dan gasrespiratori berdifusi melalui ruang antar sel dengan mudah,prosesnya berlangsung sangat lambat dan tidak dapat memenuhi semua kebutuhan karena memerlukan sistem sirkulasi khusus,fungsi sistem sirkulasi diantaranya :
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen
2. Menjamin pembuangan zat sisa metabolisme dari tubuh dengan segera
3. Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh
Menyebarkan tekanan/kekuatan.
Sistem sirkulasi pada hewan → bervariasi tergantung tingkat perkembangan tubuh hewan ada hewan tingkat rendah (sederhana) dan adapula hewan tingkat tinggi (lebih lengkap),pada sistem sirkulasi terdapat beberapa komponen yaitu : Jantung
Pembuluh
Cairan tubuh
Pada sistem sirkulasi pada hewan ada dua macam yaitu sistem sirkulasi terbuka dan sistem sirkulasi tertutup
5. Fisiologi Respirasi
Sistem repirasi dibagi menjadi dua bagian yaitu respirasi Internal dan respirasi eksternal dan mekanisme respirasi dibagi dua juga yaitu :
Jantung
Pembuluh
Cairan tubuh
Pada sistem sirkulasi pada hewan ada dua macam yaitu sistem sirkulasi terbuka dan sistem sirkulasi tertutup
5. Fisiologi Respirasi
Sistem repirasi dibagi menjadi dua bagian yaitu respirasi Internal dan respirasi eksternal dan mekanisme respirasi dibagi dua juga yaitu :Mekanisme Inspirasi ,Mekanisme Ekspirasi

MIKROBIOLOGI II


 Pertumbuhan Mikroba
Pertumbuhan → Penambahan Secara teratur semua komponen sel suatu jasad.
Pada jasad bersel tunggal (Uniseluler) → pembelahan atau perbanyakan sel merupakan pertambahan jumlah individu,Artinya pembelahan sel pada bakteri akan menghasilkan pertambahan jumlah sel bakteri itu sendiri.
Pada jasad bersel banyak (Multiseluler) → pembelahan sel tidak menghasilkan pertambahan jumlah individunya, tetapi hanya merupakan pembentukan jaringan atau bertambah besar jasadnya,dan dalam Dalam membahas pertumbuhan mikrobia harus dibedakan antara :
pertumbuhan masing-masing individu sel,dan pertumbuhan kelompok sel,(pertumbuhan populasi). Adapun Pengertian pertmbuhan yang lainnya yaitu meningkatnya jumlah sel atau massa sel (berat kering sel).Bakteri melakukan pembelahan diri dengan pembelahan biner(dari 2 sel membelah menjadi dua sel baru dan pertumbuhan di ukur dari bertambahnya jumlah sel).
Faktor Lingkungan Mikroba
Aktivitas Mikroba dipengaruhi oleh factor-faktor lingkungan → Faktor Biotik dan Faktor Abiotik.Dan aktivitas mikroba juga mengakibatkan perubahan sifat morfologi dan fisiologi mikroba.
Nutrisi Dan Medium Mikroba
Medium adalah tempat untuk menumbuhkan mikroba,Mikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi, bahan pembangun sel, dan sintesis protoplasma serta bagian-bagian sel lainnya
Setiap mikroba mempunyai sifat fisiologi tertentu, sehingga memerlukan nutrisi tertentu pula,Susunan kimia sel mikroba relatif tetap, baik unsur kimia maupun senyawa yang terkandung di dalam sel. Penyusun utama sel adalah C, H, O, N, dan P, yang jumlahnya + 95 % dari berat kering sel, sedangkan sisanya tersusun dari unsur-unsur lain,Air 80-90 %, dan bagian lain 10-20 % terdiri dari protoplasma, dinding sel, lipida untuk cadangan makanan, polisakarida, polifosfat, dan senyawa lain.
Dalam garis besarnya bahan makanan dibagi dalam 7 golongan yaitu :
• Air
• Sumber Energi
• Sumber Karbon
• Sumber Aseptor electron
• Sumber Mineral
• Faktor Tumbuh
• Sumber Nitrogen
Sedangkan macam-macam medium pertumbuhan mikroba diantaranya ;
1. Medium Dasar/Basal Mineral
2. Medium Sintetik
3. Medium Kompleks
4. Medium Diperkaya
 Enzim Mikroba
Enzim adalah katalisator organik (biokatalisator) yang dihasilkan oleh sel yang berfungsi untuk mempercepat reaksi kimia.
 • Berdasarkan tempat bekerjanya → Endoenzim dan Eksoenzim.
• Berdasrakan Daya Katalis → Oksidoreduktase, Transferase, Hidrolase, Liase, Isomerase,Ligase,enzim lain.
• . Penggolongan enzim berdasar cara terbentuknya → Enzim Konstitutif dan Enzim adaftip. Bioenergetik Mikroba
Bioenergetik mikroba mempelajari penghasilan dan penggunaan energi oleh mikroba.Mikroba melakukan proses metabolisme yang terdiri atas katabolisme dan anabolisme.Katabolisme merupakan proses perombakan bahan disertai pembebasan energi (reaksi eksergonik).Anabolisme merupakan proses biosintesis yang memerlukan energi (reaksi endergonik).
Katabolisme Makromolekul
Terjadi proses peruraian, antara lain:
1. Peruraian Karbohidrat
2. Peruraian Lemak
3. Peruraian Protein
4. Peruraian Asam Nukleat
Dibantu oleh enzim, dan selanjutnya dimetabolisme lewat siklus Krebs.

Minggu, 17 Oktober 2010

Mikrobiologi


 Pengertian Mikrobiologi dan Mikroba

Definisi Mikrobiologi 
     Salah satu cabang biologi yang menelaah  mengenai organisme  hidup berukuran mikroskopis yang meliputi:
1.  Virus


2.  Bakteri 


 3.  Archaea
 4.  Protozoa

5.  Algae
  
 

6.  Fungi



Ruang Lingkup Mikrobiologi

     Mikrobiologi  adalah  salah satu  cabang  ilmu  dari  biologi yang mempelajari mikroba yang memerlukan  ilmu  pendukung  seperti: kimia,  fisika,  dan biokimia. Bidang biologi semakin luas dan berkembang sehingga perlu diadakan pembagian yang lebih khusus agar lebih mudah mempelajari mikroorganisme-mikroorganisme tertentu yang berkaitan dengan orientasinya. Mikroorganisma memegang peranan yang sangat besar sebagai sistem model dalam mempelajari proses-proses dasar biologis.

     Mikrobiologi dapat dibeda-bedakan menjadi beberapa sub disiplin berdasarkan berbagai macam orientasi:
     1.  Orientasi Taksonomi
a.       Virologi: ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan dan klasifikasi virus.
b.      Bakteriologi: Ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan dan klasifikasi makhluk hidup termasuk bakteri.
c.       Mikologi: Ilmu yang mempempelajari tentang struktur susunan dan klasifikasi maklhuk hidup termasuk jamur.
d.      Fikologi atau Algologi: Ilmu yang mempalajari tentang struktur, susunan dan klasifikasi makluk yang termasuk ganggang atau algae.
e.       Protozoologi: Ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan dan klasifikasi makhluk hidup termasuk protozoa.
     2.  Orientasi Habitat
a.       Mikrobiologi Air : Ilmu yang mempelajari tentang peri kehidupan dan peranan mikroba dalam air.
b.      Mikrobiologi Tanah : Ilmu yang mempelajari tentang peri kehidupan dan peranan mikroba dalam tanah.
c.       Mikrobiologi Laut : Ilmu yang mempalajari tentang peri kehidupan mikroba yang hidup dalam habitat air laut.
     3.  Orientasi Problema
a.      Ekologi Mikroba : Ilmu yang mempelajari tentang timbal balik antara mikroba dan lingkungan hidupnya.
b.      Mikrobiologi Patogenik (Pathogenic microbiology) : Ilmu yang mempalajari tentang mikroba yang dapat menimbulkan penyakit.
c.       Mikrobiologi Pertanian : Ilmu yang mempelajari tentang peranan mikroba dalam bidang pertanian.
d.      Mikrobiologi Industri : Ilmu yang mempelajari tentang mikroba-mikroba yang berperan dalam bidang industri.
e.       Mikrobiologi Geologi : Ilmu yang mempelajari tentang struktur, sifat dan peranan mikroba dalam bidang geologi.
Lapangan Mikrobiologi Terapan
  1. Mikrobiologi Kedokteran: mempelajari mikroba-mikroba yang dapat menimbulkan penyakit, prosedur diognosa dan identifikasi mikroba penyebab penyakit dan cara penyegahannya.
  2. Mikrobiologi Akuatik: diterapkan dalam pemurnian air, pengujian mikrobiologis, pengurangan pencemaran biologis dan ekologis.
  3. Aeromikrobiologi: mempelajari tentang kontaminasi dan kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh mikroba, dan penyebaran penyakit-penyakit.
  4. Mikrobiologi makanan: diterapkan dalam penyediaan bahan makanan, pengawetan bahan makanan, penyakit-penyakit yang disebabkan oleh keracunan makanan dan pencegahannya.
  5. Mikrobiologi Pertanian: penyerapannya dibidang penyuburan tanah, penelitian tentang penyakit hewan dan tanaman.
  6. Mikrobiologi Industri: diterapkan dalam pembuatan antibiotika, vaksin, minuman fermentasi, zat-zat kimia, pembuatan protein dan hormon-hormon.
  7. Eksomikrobiologi: diterapkan dalam eksplorasi tentang kehidupan di angkasa luar.
  8. Mikrobiologi Geokimia: diterapkan dalam pertambangan batubara, pembentukan mineral dan gas, pencarian barang tambang seperti batubara, minyak dan gas bumi.

 
Pengertian Mikroba

Jasad  hidup  yang  ukurannya  kecil disebut Mikroba atau Mikroorganisme atau Jasad  renik

  1. Karena  ukurannya  yang  kecil (kurang dari 0,1 mm),  sehingga  sukar  dilihat  dengan  mata  biasa
  2. Umumnya  hanya  dapat  dilihat  dengan  alat  pembesar  atau  mikroskop
  3. Ada  mikroba  yang  berukuran  besar  sehingga  dapat  dilihat  tanpa  alat pembesar
  4. Pengaturan  kehidupannya  yang  lebih  sederhana  dibandingkan  dengan  jasad  tingkat tinggi
Penggolongan Mikroba diantara jasad hidup Secara  klasik  jasad  hidup digolongkan menjadi :  
     a. dunia  tumbuhan  (plantae) 
     b. dunia  binatang  (animalia) 

Ciri Umum Mikroba
Mikroba  di  alam  secara  umum  berperanan  sebagai  produsen,  konsumen, maupun  redusen
Jasad  Produsen
menghasilkan  bahan  organik  dari  bahan  anorganik dengan energi sinar matahari. Mikroba yang berperanan sebagai produsen adalah algae dan bakteri  fotosintetik
Jasad Konsumen
Menggunakan bahan organik yang dihasilkan oleh  produsen.  Contoh: protozoa  
Jasad  Redusen
Menguraikan bahan organik dan  sisa-sisa  jasad hidup  yang mati menjadi unsur-unsur kimia  (mineralisasi  bahan  organik),  sehingga  di  alam  terjadi  siklus  unsur-unsur  kimia. Contoh: bakteri dan jamur (fungi)

Struktur dan Fungsi Sel Mikroba

Sel → unit fisik terkecil dari organisme hidup → Komposisi material sel:
DNA dan RNA protein lemak fosfolipid → adanya perbedaan sangat mendasar
antara sel bakteri dan sianobakteria dengan sel hewan dan sel tumbuhan.
Ada Dua Tipe Sel : Sel Eukariotik dan Sel Prokariotik.
Macam –macam struktur sel :
• Inti sel
• Membran sel prokariotik
• Dinding sel, Flagel dan Pili dan Kapsul dan Lendir.